Batman Begins - Diagonal Resize 2

Pages

Jumat, 23 Mei 2014

Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)



BAB I
PENDAHULUAN

       A.    Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan guru dituntut untuk terus selalu berinovasi dalam kegiatan pembelajaran baik itu dalam hal menerapkan beberapa metode belajar agar tidak menimbulkan kebosanan pada diri siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Selain itu, tujuan utama dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran ini agar dapat mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri secara efektif dan efisien.
            Dengan demikian, agar seorang guru dapat dikatakan berhasil maka guru harus terus mengembangkan dan mengaplikasikan beberapa macam metode pembelajaran. Tapi sebelumnya seorang guru juga harus pandai mengatur untuk mengaplikasikan metode pembelajaran itu sendiri dimana dan kapan salah satu metode dapat diterapkan yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan salah satu metode pembelajaran kooperative yaitu : Metode Group Investigation yang akan diuraikan secara jelas dan terperinci. Sehingga kelak dapat menjadi acuan untuk menerapkan metode ini di kemudian hari. 
      B.     Rumusan Masalah
Ø Apa yang dimaksud dengan metode investigasi kelompok?
Ø Bagaimana prinsip penggunaan metode investigasi kelompok?
Ø Apa saja karakteristik dari metode investigasi kelompok?
Ø Bagaimana langkah-langkah metode investigasi kelompok?
Ø Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode investigasi kelompok? 
      C.    Tujuan Penulisan
Ø Untuk mengetahui maksud dari metode investigasi kelompok.
Ø Untuk mengetahui prinsip penggunaan metode investigasi kelompok.
Ø Untuk mengetahui karakteristik dari metode investigasi kelompok.
Ø Untuk mengetahui langkah-langkah dari metode investigasi kelompok.
Ø Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode investigasi
     kelompok.
  
BAB II
PEMBAHASAN

       A.    Pengertian Metode Investigasi Kelompok
Metode Investigasi Kelompok adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik.
Metode ini menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Metode Investigasi Kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling komplek dan paling sulit dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif.
Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Metode Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
Pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) dikembangkan berdasarkan apa yang biasa berlaku di masyarakat, terutama mengenai cara anggota masyarakat melakukan mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial.
Perilaku-perilaku tersebut pada dasarnya secara tidak sadar telah sering dilakukan di masyarakat misalnya, dilakukan kegiatan musyawarah untuk mufakat sebagai manifestasi mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan bersama. Di kampung-kampung ada rembug (rapat) desa untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.       
Mengadopsi dari perilaku sosial tersebut terciptalah sebuah metode Investigasi Kelompok, dimana ada kegiatan berkelompok untuk memecahkan suatu permasalahan berdasarkan kesepakatan bersama. Sehingga, metode ini tidak lagi terasa asing jika dilaksanakan dalam pembelajaran karena kita sering berhubungan secara langsung dengan kegiatan yang ada dalam implementasi metode investigasi kelompok. Tetapi meskipun metode ini mengadopsi dari perilaku sosial masyarakat yang biasa dikenal masyarakat, metode ini tentunya juga mempunyai kelemahan berkaitan dengan hal teknis dalam metode ini.
      B.     Prinsip Penggunaan
Asumsi yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan model pembelajaran Kooperatif tipe group invetigation, yaitu:
·         Untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas.
·         Komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang irasioanl, dan
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional.
Siti Maesaroh mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:
1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok.
Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas. Kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota
2. Rencana Kooperatif.
Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.
3. Peran Guru.
Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.
Para guru yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang  telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas. 
      C.    Karakteristik Investigasi Kelompok
Ø Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu.
Ø Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan topik dan cara investigasi) hingga akhir pelajaran (penyajian laporan).
Ø Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
Ø Adanya sifat demokrasi dlam kooperatif (keputusan-keputusan yang dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang diselidiki).
Ø Guru dan murid memiliki status yang sama dihadapkan masalah yang dipecahkan dengan peranan yang berbeda. 
      D.    Langkah-langkah Metode Investigasi
Langkah-langkah pelaksanaan dari metode investigasi kelompok , yaitu :
1. Tahap Pengelompokan
Tahap ini disebut juga tahap seleksi topik, yaitu tahap mengindetifikasi topik yang akan diinvestigasi serta membentuk kelompok dengan anggota antara 5 sampai 6 orang. Kegiatan pada tahap ini yaitu :
a.Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan kategori topik
permasalahan.
b.Siswa bergabung pada kelompok belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki.
c.Guru harus membatasi jumlah anggota antara 4 sampai 5 orang berdasarkan keeterampilan dan kemampuan yang heterogen.
2. Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan tahapan untuk proses perencanaan tugas-tugas pembelajaran. Para siswa beserta para guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan yang sesuai dengan topik.
Pada tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang :
a.  Apa yang mereka pelajari?
b. Bagaimana mereka belajar?
c. Siapa saja dan apa saja yang mereka lakukan?
d. Apa tujuan mereka menyelidiki topik tersebut?
3. Tahap Implementasi
Pembelajaran harus melibatkan berbagai ektifitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a. Siswa melaksanakan rencana yang telah ditentukan dan dirumuskan pada tahap perencanaan.
b. Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.
4. Tahap Penyelidikan (Investigation)
Tahap ini merupakan tahapan pelaksanaan proyek siswa. Pada tahap ini kegiatan yang ada adalah :
a. Siswa mengumpulkan informasi ,kemudian menganalisis dan mensintesis serta membuat kesimpulan terkait dengan permasalahan yang diselidiki.
b. Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada tiap kegiatan kelompok.
c. Siswa melakukan diskusi, mengklarifikasi, dan mempersatukan ide pendapat untuk dapat diringkas dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
5. Tahap Pengorganisasian
Tahap ini untuk mempersiapkan hasil akhir. Ada beberapa kegiatan pembelajaran pada tahap ini, yaitu :
a. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam hasil diskusi masing-masing.
b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporakan dan bagaimana mempresentasikannya.
c. Wakil dari masing-masing kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
6. Tahap Presentasi
Penyajian hasil akhir merupakan tahapan dimana tiap kelompok diskuisi secara bergantian mempresentasikan hasil diskuai masing-masing di depan kelas. Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas dalam saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Kegiatan ini dikoordinir oleh guru. Adapun Kegiatan pembelajaran yang ada pada tahap ini adalah :
a. Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian.
b. Kelompok yang bukan giliran sebagai penyaji terlibat langsung sebagai pendengar.
c. Pendengar mengevaluai, mengklarifikasi, dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan.
7. Tahap Evaluasi
Merupakan tahap penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. Guru beserta siswa melakukan evaluasi tentang kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu, kelompok, ataupun keduanya. Kegiatan yang dilakukan guru dan siswa pada tahap ini adalah :
a. Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya, pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang pengalaman-pengalaman efektifnya.
b. Guru dan siswa mengkolaborasi, dan mengevaluasi tentang pembelajaran yang telah dilaksnakan.
c. Penilaian hasil belajar dengan mengevaluasi tingkat pemahaman siswa.
Tahapan-tahapan kemajuan siswa di dalam pembelajaran yang menggunakan metode Group Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
Enam Tahapan Kemajuan Siswa di dalam Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Group Investigation.
Tahap I
Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.
Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
Tahap II
Merencanakan tugas.
Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
Tahap III
Membuat penyelidikan.
Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.
Tahap IV
Mempersiapkan tugas akhir.
Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
Tahap V
Mempresentasikan tugas akhir.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.
Tahap VI
Evaluasi.
Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.

      E.     Kelebihan dan Kekurangan Metode Investigasi Kelompok
Ø  Kelebihan Model Pembelajaran GI
Setiawan  mendeskripsikan beberapa kelebihan dari pembelajaran GI, yaitu sebagai berikut:
1.      Secara Pribadi
· Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas
· Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif
· Rasa percaya diri dapat lebih meningkat
· Dapat belajar untuk memecahkan dan menangani suatu masalah
2.      Secara Sosial / Kelompok
· Meningkatkan belajar bekerja sama
·  Belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun guru
·  Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis
·  Belajar menghargai pendapat orang lain
·  Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputu 
Ø Kekurangan Model Pembelajaran GI
· Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan
· Sulitnya memberikan penilaian secara personal
· Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran GI. Model pembelajran GI cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialami sendiri
· Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.
     Menurut Pieget bahwa pertukaran gagasan-gagasan tidak dapat dihindari untuk perkembangan penalaran. Walaupun penalaran tidak dapat diajarkan secara langsung, perkembangannya dapat distimulasi oleh konfrontasi kritis, khususnya dengan teman-teman setingkat. Oleh karena itu diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran GI ini, kompetensi penalaran siswa dapat lebih baik daripada pembelajaran secara ekspositori.

BAB III
PENUTUP

      A.    Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan dalam makalah ini. Maka dapat kami disimpulkan bahwa keberhasilan dari penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode Group Investigation dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks, diantaranya: (1) pembelajaran berpusat pada siswa, (2) pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang, (3) siswa dilatih untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, (4) adanya motivasi yang mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Selain itu, berdasarkan pemaparan pemakalah mengenai model pembelajaran GI tersebut, dapat dismpulkan bahwa model pembelajaran GI mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakna. Artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari sendiri cara penyelesaiannya. Dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuannya, sehingga pengetahuan dan pengalaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama. 
     B.     Saran
    1. Hendaknya para mahasiswa mengetahui metode apa saja yang tepat dalam proses pembelajaran.
2. Dalam upaya peningkatan pendidikan hendaknya guru mampu menerapkan metode pembelajaran dengan benar.
 
DAFTAR PUSTAKA

      Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
  
      http://matsna-neeza.blogspot.com/2011/05/investigasi-kelompok-group.html . (Diakses tgl 12  
                 Desember 2013)
  
     http://Akbar-Iskandar.Blogspot.Com/2011/05/Pembelajaran-Kooperatif-Metode-Group.Html.               (Diakses  tgl 12 Desember 2013)
   
      Siti Maesaroh, 2005,  Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Group  
               Investigation Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, Jakarta: Universitas Islam Negeri 
               Syarif  Hidayatullah.
 
       Setiawan, Udin. 2001,  Model Pembelajaran Inovatif,  Jakarta: Universitas Terbuka. Cet. Ke-1

2 komentar: